BUKITTINGGI, LENTERA RAKYAT.ID – Kehadiran Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdar Kamtibmas) akhir-akhir ini mulai mencuri perhatian dari masyarakat kota Bukittinggi, selain itu muncul beberapa pertanyaan dari sebagian masyarakat terkait apa itu Pokdar Kamtibmas.
Ditemui langsung disela-sela kesibukannya sebagai pengurus KONI Bukittinggi, Suharnel yang merupakan wakil Ketua II Pokdar Kamtibmas Kota Bukittinggi memberikan penjelasan terkait pertanyaan-pertanyaan yang beberapa kali muncul di tengah masyarakat.
“Pokdar Kamtibmas bukanlah polisi tetapi merupakan sebuah organisasi masyarakat yang dibina langsung oleh kepolisian, makanya didalam pakaian seragam kami terdapat logo dari kepolisian, sedangkan setiap anggotanya tetap merupakan masyarakat biasa”, tukas Suharnel.
Tambahnya lagi, tujuan utama pembentukan Pokdar Kamtibmas itu ada membantu untuk menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat, dalam hal ini tentu kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
“Adapun pembentukan pengurus, kami berasal dari masyarakat dari berbagai profesi dan kalangan seperti Niniak mamak, alim ulama, masyarakat biasa dan lain sebagainya. Termasuk juga dari semua agama yang ada di daerah kita” sambung Inyiak Suharnel.
Hal ini tentu sangat bagus sekali karena keterlibatan masyarakat untuk penyelesaian berbagai masalah lebih dikedepankan sebelum dibawa ke ranah hukum jika terjadi permasalahan ditengah masyarakat, sebagaimana kita tahu juga bahwa ada Pekapolri No. 8 tahun 2021 terkait restorative justice. Disini juga dituntut peran dari Pokdar Kamtibmas membantu penyelesaian masalah di masyarakat. Tidak semua masalah harus dibawa ke ranah hukum.
“Pertanyaan tentang Pokdar Kamtibmas yang pernah kami terima sebenarnya cukup banyak, seperti apakah pembentukan Pokdar Kamtibmas terkait dengan rencana Polri melakukan tilang elektronik seperti mendokumentasikan pelanggaran pengendara di jalan dan pernah juga ada yang bertanya apakah kami ini SATPAM, tentu saja bukan. Pertama mengenai masalah tilang elektronik, itu merupakan pekerjaan dari kepolisian lalu lintas, dan untuk Satpam mungkin dianggap karena dulunya satpam menggunakan pakaian berwarna putih sedangkan sekarang seragam satpam berwarna mirip dengan seragam kepolisian, jadi kami bukan polisi ataupun satpam”, rinci Suharnel. (Ayu)
Editor : Surya Hadinata, SH