SOLOK, LENTERA RAKYAT.ID — Muhammadiyah merupakan salah satu gerakan umat Islam terbesar yang ada di Indonesia dan tersebar di seluruh penjuru daerah.
Kata Muhammadiyah sendiri diambil dari junjungan umat Islam yakninya Nabi Muhammad SAW, dimana Muhammadiyah sendiri dapat diartikan sebagai orang-orang pengikut nabi.
Melalui forum silaturrahmi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se Sumatera Barat (Sumbar), dilangsungkan demi membangun masyarakat madani yang berkemajuan sebagai model beragama postmodernisme, yang di laksanakan di aula BPTP Kabupaten Solok, Sukarami.
Mengulas sedikit mengenai arti dari postmodernisme yang merupakan gerakan filosofis yang mempengaruhi seni dan pemikiran kritis sepanjang paruh kedua abad ke-20. Karya dalam Postmodernisme cenderung memiliki sikap penolakan atau ironi terhadap narasi yang diterima secara umum.
Silaturrahmi dibuka dengan sambutan dari tuan rumah Kabupaten Solok, sebagai Ketua PDM Kabupaten Solok Hafrijal Arun menyampaikan rasa hormatnya kepada seluruh hadirin yang berkesempatan hadir pada hari ini. “Saya ucapkan kepada kita semua, selamat kita bersilaturrahim semoga semangat ini tidak pernah kendor sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” tukasnya, Minggu (31/10).
Ditambahkan Asrial Samsu sebagai Ketua PDM Kota Payakumbuh, bahwasanya terdapat delapan daerah yang hadir pada Forum Silaturrahmi (Forsilat) hari ini. Dengan harapan untuk kedepannya disetiap pertemuan bisa mengevaluasi kinerja sebelumnya, yang paling utama mengenai tanah waqaf.
Pimpinan Wilayah Muhammadiayah (PWM) Sumbar Drs. H. Adrian Muis sebagai pemateri menyampaikan, dengan cara mendirikan amal usaha, yang paling rendah adalah pengajian, semua ini dilakukan untuk mencapai tujuan dan menengakkan agama Islam yang sebenarnya.
“Dengan demikian dapat dipersembahkan dengan masyarakat yang diimpikan oleh Muhammadiyah dengan istilah yang berbeda, masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” terang H. Adrian Muis. (Ayu)
Editor : Surya Hadinata, SH