SUMBAR, LENTERA RAKYAT.ID — Statement salah seorang Mentri Agama Republik Indonesia yang menghebohkan masyarakat Muslim baru-baru ini mendapat respon keras dari masyarakat Sumatera Barat (Sumbar).
Pernyataan Menteri Agama di video yang tersebar, yang menyamakan suara toa sehari lima kali dengan gongongan anjing digubris langsung oleh Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat, Fauzi Bahar.
“Dari penyataan Bapak Mentri Agama yang menyamakan suara mic dengan gonggongan anjing, melukai hati kami masyarakat Minangkabau,” ucap Fauzi.
Ia juga menyebutkan rasa prihatin terhadap Presiden yang telah memberikan kepercayaan, dan menyalahgunakan kewenangan yang dimilikinya.
“Saya mengatakan atas nama Ketua LKAAM, haram untuk Mentri Agama menginjak tanah Minangkabau, haram, jadi jangan coba-coba menginjak tanah Minangkabau, ini Islam sejati Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” tegas ketua LKAAM sembari menentang pernyataan yang ditukaskan Mentri Agama Republik Indonesia itu.
Senanda dengan hal tersebut, Ketua Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Sumatera Barat (Sumbar) H.Maidestal Hari Mahesa menyatakan dukungannya terhadap pernyataan Ketua LKAAM Sumbar.
“Kita dukung pernyataan dari Ketua LKAAM, haramkan untuk yaqut ini menginjak Sumbar bumi Ranah Minang ini jika isi kepalanya begini,” kata H.Maidestal Hari Mahesa kepada lenterarakyat.id, Kamis (24/02).
Selain itu, ia juga menyampaikan pesan kepada Presiden Republik Indonesia untuk mengevaluasi Menteri Agama.
“Meminta kepada Presiden RI untuk mengevaluasi dan jika perlu ganti Mentri agama ini, sangat meresahkan dan sudah membuat gaduh luar biasa,” tutup Ketua GPK ini. (Ayu)
Editor : Surya Hadinata, SH