BUKITTINGGI, LENTERA RAKYAT.ID — Menatap ke sudut kota yang indah karena pemandangannya, daerah yang dijuluki dengan kota wisata ini memiliki kisah pilu yang tidak banyak orang tahu.
Sebuah penyakit tumor ganas yang diderita seorang anak bernama Awalesa Putra Harefa(15) yang akrab disapa Putra ini, lahir dari sebuah keluarga kurang mampu.
Ibunya bekerja sebagai seorang pemulung karton bekas yang tinggal disekitarn rumah kardus Jl. By Pass Pulai Anak Air, Kota Bukitinggi, ayahnya menghembuskan nafas terakhir semenjak sembilan tahun yang lalu, karena penyakit Kanker Otak. Begitupun kakaknya yang meninggal karena penyakit yang sama.
Putra merasakan gejala ini selama 2 tahun, namun pembengkakan yang terjadi di betisnya sudah berlangsung selama 3 bulan, yang menyebabkan Ia tak mampu lagi berjalan.
Ketika dibawa ke rumah sakit, dokter menyarankan untuk amputasi kaki. Namun penyakit ini sudah menjalar hingga ke paru-paru.
“Saya trauma, dulu kakaknya juga diamputasi karena kanker. Namun hanya bertahan sembilan bulan akhirnya tetap saja penyakit ini menjalar ke paru-paru anak saya,” ucap lirih ibunda Putra.
Dahulu sebelum pembengkakan, Putra merupakan tulang punggung keluarganya.
“Saya sering sakit-sakitan, jadi putra yang menjadi tulang punggung keluarga, saya sudah melarangnya namun Ia berkata ingin membantu keluarga” tambahnya.
Biasanya anak malang ini menjalankan pengobatan ke dokter dengan memakan obat herbal, namun saat ini Putra tidak lagi menjalankan pengobatan karena tidak mempunyai biaya.
Hingga kian hari kondisinya yang memprihatinkan, dengan hanya mengandalkan bantuan obat dari orang yang rela memberi.
Putra menuturkan harapannya, agar Ia bisa mencapai cita-citanya menjadi seorang polisi. “Saya hanya ingin sembuh”, tukas Putra. (Ayu)
Editor : Surya Hadinata, SH