Oleh : Firdaus
BUKITTINGGI, LENTERA RAKYAT.ID — Rancu dari statment Menag yg menganalogikan suara adzan dengan gonggongan anjing, kerangka berpikir Menag perlu di luruskan,” terang Ketua KNPI kota Bukittinggi Firdaus, jumat, (25/02).
Adzan memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Islam, tidak hanya berupa suara, melainkan juga makna sosial, budaya dan agama, yang sangat jauh berbeda dengan gonggongan anjing.
Membandingkan keduanya itu, selain sesat dalam berpikir, juga tidak memiliki empati terhadap umat Islam, “Memangnya waktu gonggongan anjing bisa diatur bersmaan di seluruh Indonesia agar tidak mengganggu, Kan tidak bisa”, tambahnya.
Menurut Firdaus sebagai pejabat publik, Menag Yaqut seharusnya tidak membuat kegaduhan seperti ini yang sangat kontraproduktif bagi pembangunan Bangsa ini, apalagi Menag selalu mengampanyekan harmoni dalam kebhinekaan, toleransi dan perdamaian serta kesejukan dalam beragama.
Yang dilakukan Menag saat ini justru berbanding terbalik dengan yang selama ini dia kampanyekan. Ibarat membangun rumah, Menag sedang merobohkan rumah yang sedang ia bangun,” kata Firdaus.
Firdaus juga meminta Menag Yaqut untuk menarik pernyataannya tersebut, dan disertai permintaan maaf kepada publik. KNPI Kota Bukittinggi mengecam pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang dianggap menganalogikan suara toa masjid dengan gonggongan anjing.