AGAM, LENTERARAKYAT.ID — Jum’at pagi (08/10) masyarakat Nagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam di hebohkan oleh jagat maya dan pemberitaan akan pimpinan Nagari yang di isukan merupakan seorang Wartawan.
Seperti yang sama-sama diketahui, Wartawan merupakan sebuah Profesi yang dituntut untuk profesional dalam penyajian Informasi yang kredibel dan berimbang untuk konsumsi publik sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Maka dari Itu, saat di konfirmasi kepada yang bersangkutan, Wali Nagari Padang Lua menjawab semua pertanyaan Lenterarakyat.id dengan santai di Ruang Dinasnya, di hari yang sama. Dalam pemberitaan di beberapa media online, Wali Nagari Padang Lua tersebut di isukan memangku jabatan profesi Jurnalistik sebagai seorang Wartawan di sebuah media, meski ia adalah seorang pejabat publik di daerahnya.
Menanggapi hal tersebut sang Wali Nagari berpendapat hal ini biasa saja, “karena saya mengetahui, sebagai seorang pejabat publik, wajar saja jika ada beberapa oknum yang merasa tidak senang kepada saya, dan saya tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut,” ujarnya.
Saat ditanya terkait jabatan profesi, Ia menjawab dengan tegas bahwasanya ia bukan wartawan namun pemilik usaha. ” Lah, apa tidak boleh seorang Pejabat Publik memiliki Usaha, apakah Haram hukumnya atau Ilegalkah seorang Pejabat Publik mempunyai usaha yang bahkan saya miliki sebelum saya menjabat?, saya merasa bahwa usaha saya halal daripada korupsi, iya kan?,” ucapnya sambil tertawa santai dan berekspresi meyakinkan awak media yang hadir pagi itu sambil memperlihatkan Akta dan KTA fisiknya yang menampilkan foto yang berbeda dengan pakaian santai.
Lalu ditanya terkait Foto KTA yang terpajang di media sosialnya, ia menjawab kalau disaat itu ia sedang bercanda bersama keluarga yang jauh di rantau, sambil guyon bagaimana penampilannya dengan pakaian resmi di KTA nanti melalui aplikasi editing di medsos bukan KTA berbentuk fisik, yang justru dimanfaatkan oleh beberapa oknum nakal untuk mempolitisir keadaan yang memanfaatkan profesinya sebagai penulis yang ia rasa sarat dengan kepentingan.
” Lucu juga mengingat ulah segelintir oknum yang bekerja di beberapa media, menyerang secara tidak professional dan tidak berimbang, karena dalam pemberitaan dengan beberapa narasi yang nyaris sama yang terbit di beberapa media online, namun berita tentang saya ini malah tidak pernah di konfirmasi ke saya dulu? kan aneh dan tidak profesional, saya merasa pemberitaan tersebut sangat tandensius, yang diberitakan itu saya, tapi kapan wawancaranya?,” ujarnya sambil berkelakar dengan awak media, sambil memperlihatkan Akta Notaris sebuah Perseroan Terbatas yang mencantumkan dirinya sebagai Direktur Utama atau Pemilik dari perusahaan tersebut.
Ia tidak heran dengan beberapa oknum wartawan yang ia anggap nakal tersebut karena bukan sekali ini saja, bahkan ia pernah merasa difitnah lebih buruk sewaktu acara bersama Ade Rezki Pratama yang merupakan anggota DPR-RI bulan September lalu, yang terkesan melecehkan dirinya. “Sampai saat ini saya masih sabar, tapi bukan berarti saya diam, saya akan segera memasukan laporan kepada pihak yang berwajib untuk dapat memproses ini secara Administratif, maupun Pidana”. Ujarnya lagi.
“Saya berharap rekan-rekan di media tersebut dapat lebih professional dalam menulis dan membaca, karena dalam applikasi editing foto tersebut saya ditulis sebagai Pimpinan Umum, yang artinya, saya bukan wartawan namun pemilik Usaha, dan saya justru merasa senang rekan rekan tersebut sangat memperhatikan saya hingga mau mempromosikan iklan gratis yang justru akan mendongkrak popularitas saya, ” tutup Bapak Empat anak yang akrab di panggil Nyiak Aluang ini sambil tersenyum santai. (Ayu)
Editor : Surya Hadinata, SH