Home / Bencana / Uncategorized

Rabu, 16 Maret 2022 - 16:47 WIB

Pemda Pasbar Harus Tuntaskan Hunian Pengungsi Sebelum Ramadan

PASBAR, LENTERARAKYAT.ID
Pasca gempa bumi 6,1 SR yang terjadi pada 25/3 di Pasaman Barat, masih menyisakan kesedihan yang mendalam bagi masyarakat.

Sesuai dengan data yang ada, sebanyak 9 orang meninggal dunia, 45 luka berat dan 336 luka ringan. Bangunan yang rusak sebanyak 4.953, dengan rincian 4.831 merupakan rumah atau pemukiman, 27 fasilitas pendidikan, 13 fasilitas kesehatan, 36 rumah ibadah, dan 26 infrastruktur.

Saat ini masyarakat yang berada ditempat pengunsian sudah kembali pulang ke kampung masing-masing seperti seperti Simpang Timbo Abu, Kajai, Pinagar, Talu dan beberapa titik lainnya.

Saat dikonfirmasi wartawan Lentera Rakyat kepada Al-Fajri salah seorang warga Simpang Timbo Abu Nagari Kajai menyebutkan bahwa masyarakat yang telah kembali belum bisa melakukan aktivitas sehari-hari, apalagi kami pada umumnya adalah petani/pekebun, ulas Fajri.

Fajri juga menyampaikan saat ini masyarakat yang rumahnya rusak berat sangat membutuhkan hunian sementara, ketersediaan air bersih yang cukup dan juga kebutuhan pokok lainnya untuk bisa bertahan sampai kami bisa beraktivitas secara normal kembali.

Baca juga  Bencana Longsor Timbun Badan Jalan di Kelok 44 pada Minggu Malam

Disamping itu Syafri Yunaldi, SH yang merupakan praktisi hukum dan kebijakan publik, menyampaikan bahwa Pemda Pasbar harus segera tuntaskan persoalan-persoalan ditengah masyarakat yang menjadi korban gempa bumi atau mereka yang terdampak atas musibah tersebut.

Syafri menyebutkan kebutuhan pokok seperti hunian sementara, rumah ibadah, ketersediaan air bersih, sembako, dan lain-lain harus dijamin oleh Pemda Pasbar, karena masyarakat belum bisa melakukan aktivitas seperti biasa karena masih trauma dengan kejadian gempa bumi.

Syafri juga menyampaikan bahwa awal bulan April 2022 sudah masuk bulan suci ramadhan dan tentu Pemda Pasbar harus segera tuntaskan kebutuhan masyarakat korban gempa.

Disamping itu Syafri menilai bahwa Pemda Pasbar belum bisa mengakomodir dan mengkoordinir penanganan gempa bumi secara baik dan terukur, hal itu terbukti masih banyak keluhan masyarakat mulai dari satu hari pasca gempa sampai saat ini masyarakat sudah kembali ke kampung masing-masing.

Baca juga  Sesosok Mayat di temukan tidak Bernyawa diduga Akibat Sengatan Listrik Tegangan Tinggi.

Pemda Pasbar jangan terlihat lamban dan sampai terkesan mengharapkan bantuan dari para komunitas dan para donatur untuk membangun hunian sementara dan lain-lain. Sudah luar biasa bantuan yang diberikan oleh para komunitas-komunitas yang ada kata Syafri.

Disamping itu Pemda Pasbar harus bisa mengucurkan anggaran seperti dana pengulangan bencana yang tersedia pada APBD, dana sosial, dana yang ada di Basznas, dana nagari/ADD dan tidak kalah pentingnya Pemda Pasbar selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat untuk mempercepat proses pemenuhan kebutuhan masyarakat pasca gempa.

Semoga Pemda Pasbar bisa mengatasi persoalan-persoalan ini dengan baik dan terukur sebagai bentuk wujudkan dari tugas dan wewenang sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat ulas Syafri. (Marzuq Ridho)

 

Editor : Surya Hadinata, SH

Share :

Baca Juga

Bencana

Akibat Curah Hujan, Longsor Dimalalak Tutupi Badan Jalan Hingga Tak Bisa Dilewati

Uncategorized

Dinilai Legalkan Seks Bebas, AMPU Sampaikan Penolakan Permendikbud Ristek No 30 di DPRD Sumbar

Daerah

Kapolres Bukittinggi Dan Dandim 0304/Agam Himbau Personil Hadapi Demo dengan Humanis dan Sopan

Uncategorized

Pemkab Pasaman Matangkan Persiapan ‘Pasaman Equator Festival’.

Bencana

Wali Nagari Bukik Batabuah Menyayangkan Pemberitaan status AWAS Marapi

Uncategorized

TKSR Pemkab Pasaman, Masyarakat Menyampaikan. Bupati Menanggapi

Daerah

Polres Bukittinggi Menerima Penghargaan Presisi Award Dari Lemkapi

Daerah

Melalui Pokir, Ismunandi Sofyan Adakan Bimtek Entrepreneur Baru di Agam