Agam, LenteraRakyat.id – Warga Masyarakat Bukik Batabuah dihebohkan oleh sebuah pemberitaan dari media Online “kalimantanpost.com” yang membuat sebuah pemberitaan tentang status Level IV (awas) gunung Marapi sumatera barat.
Padahal per 9 Januari lalu PVMBG hanya merubah status waspada ke siaga saja, yang mengindikasikan bahwa masyarakat dilarang untuk beraktifitas dalam radius 4,5 KM dari kawah aktif gunung Marapi setelah sebelumnya Marapi berada dalam status waspada atau masyarakat dilarang untuk mendekati / beraktifitas dalam radius 3KM dari kawah.
Sontak saja kamis malam (11/01) pukul 19.00 WIB warga dihebohkan dengan pemberitaan ini, hingga warga masyarakat pun berbondong-bondong meminta klarifikasi kepada Wali Nagari Bukik Batabuah yang mengaku kelabakan menerima telepon karena informasi yang tidak jelas ini.
Kepada LenteraRakyat.id, Firdaus mengaku bahwasanya pemberitaan ini sangat meresahkan warga masyarakat yang berada di selingkaran Gunung Marapi, tak hanya di Bukik Batabuah, berita ini juga meresahkan warga Perantau asal Bukik Batabuah yang ada di luar daerah, karena mereka juga berada dalam satu grup Whatsapp yang sama.
Dalam penjelasannya di telpon Whatssapp malam ini, Warga sempat bertanya kepada Firdaus selaku wali nagari Bukik Batabuah apakah mereka harus mengungsi, walau sempat berdebat dengan masyarakat, Firdaus akhirnya mampu meredam kepanikan masyarakat lewat penjelasan yang detail sambil menjelaskan pengalamannya saat menjadi wartawan sebuah media dahulunya.
Firdaus sangat menyayangkan terhadap judul pemberitaan yang menyebutkan “Marapi berada pada Level IV ( Awas ), yang dirilis oleh kalimantanpost.com. Ia menilai Judul berita tersebut bisa memicu kepanikan terhadap warga yang berada di radius 7,5 KM dari kawah. “ Media dan Wartawan harusnya melakukan klarifikasi segera, mengingat belum ada informasi resmi dari PVMBG tentang status AWAS Marapi seperti yang diberitakan oleh kalimantanpost.com tersebut”,ujarnya kesal. (Dinda)
Editor : Surya Hadinata, S.H