Bukittinggi, Lenterarakyat.id — Heldo Aura merupakan mantan ketua KPU Bukittinggi priode (2018-2023) yang akan berpasangan dengan petahana, Erman Safar menggelar silaturahmi dan dialog dengan sejumlah pendukung dan simpatisan termasuk dengan 7 partai pendukung non parlemen yang digelar di sekretariat partai Perindo kota Bukittinggi pada Kamis malam (12/09/2024).
Kehadiran dari calon wakil wali kota yang bergelar Datuk Sampono Rajo langsung disambut dengan penuh ramah oleh sejumlah pengurus partai non parlemen, konstituen, partisan, dan elemen masyarakat lainnya.
Dalam silaturahmi, selain memperkenalkan diri Heldo Aura menyampaikan sejumlah hal terkait pencalonannya yang akhirnya bersedia menerima lamaran dari Erman safar sebagai pendampingnya dalam pencalonan pada periode (2025-2030).
Heldo Aura melihat sejumlah program kerja yang dilakukan Erman Safar selama ini sudah banyak mengusung pada kepentingan masyarakat luas dan dirasakan manfaatnya langsung.
Heldo Aura memberikan contoh program yang dimaksud seperti pengobatan gratis, pendidikannya gratis, dan program sosial kemasyarakatan lainnya dalam menciptakan kesejahteraan.
Walaupun secara aturan tidak mengatur tentang dibebaskan biaya sekolah hingga SMA, selama tidak menentang regulasi yang ada, dan ada celah dalam membantu masyarakat, maka menjadi kebijakkan.
Heldo Sangat yakin kehadiran dirinya sebagai wakil akan memperkuat peranan dan fungsi walikota menuju program Bukittinggi yang jauh lebih hebat dan bermartabat.
Heldo memastikan akan melahirkan satu sarjana dalam satu rumah bagi masyarakat bawah, untuk menuju kesejahteraan, meskipun menurutnya banyak ditentang oleh lawan politiknya karena program ini sangat fenomenal.
“Untuk mengangkat harkat dan martabat warga kurang mampu dan tujuan lainnya untuk mengentaskan kemiskinan menuju kesejahteraan,” tuturnya penuh haru.
Heldo juga menegaskan, untuk pembangunan sarana prasarana umum seperti sekolah, mesjid, revitalisasi pasar, drainase, dan lainnya akan diambil dari dana APBN karena didukung oleh Prabowo sebagai presiden terpilih.
Jenis program sosial lainnya yang sudah dilakukan dengan menfasilitasi RT dan RW mendapatkan jaminan sosial seperti BPJS ketenagakerjaan.
Heldo akan menjadikan muatan lokal pelajaran Budaya Alam Minangkabau (BAM) dengan pengajarnya berasal dari tokoh adat (Ninik mamak) temasuk pendalaman budi pekerti melalui pelajaran agama dalam bentuk muatan lokal.
Melalui program tersebut pemuka adat istiadat akan dempatkan pada posisi semestinya dalam memberikan kontribusinya tentu saja mendapatkan insentif, sehingga tidak ada lagi isu dan polemik diskriminasi terhadap pemuka adat istiadat.
Heldo juga akan terus mengembangkan potensi wisata sebagai sumber PAD dan mata pencaharian prioritas sesuai dengan ciri dan keunikan di setiap kelurahan sehingga potensi ekonomi bisa dikembangkan, seperti di Panorama Baru contohnya.
Demikian halnya dengan UMKM akan terus didorong pertumbuhannya sesuai ciri khas seperti gantungan kunci, sandal, kuliner dan kegiatan usaha lainnya.
Heldo juga merespon sejumlah polemik panggilan ‘Bang Wako’ terhadap walikota saat ini, panggilan tersebut hanya ditujukan kepada kaum milenial, sama sekali tidak diarahkan untuk semua kalangan, artinya para tokoh bisa memanggil walikota dengan sebutan nama atau gelar.
Terakhir Edo meminta doa dan dukungan serta mengajak para pendukung dan relawan untuk berpolitik riang gembira dengan tidak saling menjelekkan karena politik hanya sebuah persaingan dan perlombaaan untuk merebut kekuasaan dalam mensejahterakan masyarakat. (MY)