SOLOK, LENTERA RAKYAT.ID — Gejolak yang kian terjadi pada sistem pemerintahan yang ada di beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar).
Bukan hanya perselisihan antara dua pimpinan daerah, bahkan dalam satu lembaga pun gejolak yang seringkali yang hampir membuat ricuh.
Kali ini terjadi di Kabupaten Solok, sidang paripurna berlangsung dikantor DPRD Kabupaten Solok yang beragendakan penyampaian hasil pembahasan Ranperda RPJMD 2021-2021 berujung ricuh.
Banjir interupsi sejumlah anggota DPRD ini membuat suasana semakin memanas dan nyaris terlibat baku hantam saat sidang paripurna.
Sidang paripurna dimulai pukul 11.00 WIB dan dipimpin langsung oleh ketua DPRD, Dodi Hendra. Dalam sidang Laporan pembahasan RPJMD ini disampaikan langsung oleh Bupati Solok, H. Epyardi Asda.
Sidang sempat dihentikan selama 30 menit lantaran suasana makin memanas. Namun ketika sidang kembali dilanjutkan, aksi interupsi anggota dewan kembali terjadi.
Ketika itu, anggota dewan yang berasal dari fraksi PKS, Nazar Bakri menyampaikan pendapatnya untuk pergantian pimpinan sidang.
Menganggapi hal itu, salah seorang dari fraksi Gerindra Hafni Hafis membalas interupsi untuk menyampaikan polemik yang terkait pada pimpinan.
Saat Hafni Hafis sedang mengutarakan pendapatnya, anggota dewan lainnya juga melayangkan interupsi.
Aksi tumpang tindih interupsi anggota DPRD tersebut membuat suasana makin memanas. Beberapa anggota dewan yang tersulut emosi tak mampu lagi mengendalikan diri hingga membanting mik dan asbak rokok. Bahkan aksi saling dorong juga terjadi, dan keributan meluap hingga keluar ruangan sidang.
Akhirnya sidang kembali diskor dengan memilih melakukan rapat internal dewan. (Achi)
Editor : Surya Hadinata, SH