AGAM, LENTERARAKYAT.ID – Budidaya tanaman kopi mulai dilirik para kelompok tani yang cukup dilirik seperti dilakukan oleh para petani binaan di beberapa tempat seperti di Nagari Bukik Batabuah,Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam – Sumatera Barat.
“Pemerintah Nagari dan Kelompok Budidaya kopi LERENG MARAPI telah melaksanakan pelatihan budidaya kopi mulai dari menanam sampai panen, saat ini kami berikan 100.000 bibit kopi, di Kecamatan Canduang,” kata Humas Kelompok, Rinal Wahyudi,S.H, Kamis (03/09) di Nagari Bukik batabuah.
Ditambahkan, pihaknya Akan memberikan pelatihan budidaya kopi terhadap para petani kopi di wilayah tersebut pada Bulan ini Sep-2022
Firdaus selaku Walinagari Bukik batabuah, optimis terhadap peluang usaha budidaya kopi sebagai menjadi komoditas unggulan. Harapannya, upaya tersebut bisa mendorong Nagari Bukik Batabuah untuk meningkatkan pendapatan PAN maupun petani. Terlebih, area tanam di Lereng Gunung Marapi dengan ketinggian 1.400 mdpl cukup potensial ditanami jenis kopi arabika yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Penanaman bibit ini In Shaa Allah akan membantu kesejahteraan petani, karena bila dengan penanaman yang baik, hasilnya juga akan baik, paling tidak satu pohon tiap musim menghasilkan 10 kilogram buah kopi, seandainya petani mempunyai 1.000 pohon maka satu tahun diperkirakan akan menghasilkan Rp70 juta per tahun,” katanya.
Sementara itu, Walinagari, wali jorong, Tokoh masyarakat, berharap para petani kopi yang sudah dilatih bisa menjadi pelatih bagi petani-petani kopi yang lain. Ia juga meminta agar setiap batang pohon kopi yang berasal dari bantuan pemerintah Nagari (komonitas Kopi Lereng Marapi) tersebut, harus dipertanggungjawabkan.
“Memang harus ada komitmen dari para petani kopi ketika kita menancapkan satu pohon, tolong ada yang bertanggung jawab supaya tidak mubazir, karena bibit ini dibeli juga dengan uang, dan uangnya uang nya Adalah uang pribadi Kami kelompok dan Nanti dipertanggungjawabkan, harus jelas lubangnya di mana saja termasuk ketika ada yang mati harus ada second opinion, harus segera disusuli ditanami lagi, ini menjadi penting,” tuturnya.
Walinagari Bukik batabuah juga menyampaikan terima kasih kepada Kelompok Kopi lereng Marapi dan kepada para petani kopi. Selain dapat memberikan kemanfaatan ekonomi, penanaman kopi di daerah atas ini juga dapat mencegah terjadinya bencana alam banjir ataupun longsor bagi daerah bawah.
“Dan Kedepan Kami Akan mewajibkan Setiap Rumah tangga menanam 10/20 batang kopi di pekarangan Rumah nya masing-masing, ini Adalah mimpi Akan terwujud dengan Kerja sama yang baik Antara Pemerintah, Dinas pertanian,Kelompok Budidaya kopi,Petani serta masyarakat umum”, tutupnya. (Ayu)
Editor : Surya Hadinata, SH