Home / Politik

Jumat, 14 Oktober 2022 - 14:02 WIB

Kota Bung Hatta Tidak Sedang Baik-baik Saja

BUKITTINGGI, LENTERARAKYAT.ID — Kota Bung Hatta Masa Kini merupakan tema yang diangkat pada talk show yang diadakan oleh media Lentera Rakyat dalam program Obrolan Santai Terukur (OST) periode ke empat di studio yang bertempat di Jl Teuku Umar, Benteng Pasar Atas, Kota Bukittinggi – Sumatera Barat pada Kamis (14/10).

Ustad Ali, salah seorang dari keempat narasumber menggambarkan bagaimana keadaan Kota Bung Hatta ditinjau dari UMKM nya. Bentuk kelompok masyarakat yang dijadikan koperasi pada masa Bung Hatta, namun yang terjadi hari ini koperasi banyak terlibat sama rentenir, karena setelah hak diterima tapi tidak menyadari kewajibannya.

Sedangkan menurut Rismaidi, dimana perekonomian utama kita ditopang dari beberapa kekuatan diantaranya koperasi, pemerintah dan lain sebagainya, ada beberapa kepentingan yang tidak real dari koperasi atau latah UMKM. “Kesalahan masyarakat kita karena terlalu cepat puas dari usaha UMKM,” tegasnya.

Baca juga  Kapolres Bukittinggi Pimpin Sertijab Kapolsek Baso dan Kasat Samapta

Mengantisipasi bagaimana penunggangan menggunakan label UMKM, Hj. Noni sebagai narasumber yang berlatar belakang seorang anggota dewan meyatakan tanpa UMKM koperasi tidak ada. “Ada benang merahnya dari sini, jika ingin UMKM kita seperti zaman Bung Hatta dulu, perlu pembinaan dari pemerintah untuk UMKM, jangan dilepaskan sampai menjadi sebuah produk UMKM”, tambahnya.

Nova Candra sebnarnya menyetujui dari pernyataan Hj Noni, namun penerapannya yang sudah berubah. Rata-rata masyarakat membedakan bagaimana yang untuk usaha dan yang untuk konsumtif. “Koperasi sekarang konsepnya terbalik dengan masa Bung Hatta”, tegas Nova Candra.

Baca juga  Kirim Proposal Sebelum Dilantik, Ketua GPK Sumbar Akan Panggil Pengurus GPK Bukittinggi

Pada dasarnya semua narasumber setuju dengan mengutamakan pendidikan UMKM dari pemerintah dengan mengambil suri tauladan dari pehlawan berlebel bapak perekonomian ini.

Dimana sosok seorang anggota dewan menjadi seorang penyinar dari harapan masyarakat, menjadi politik gagasan yang harus bermakna bagi masyarakat, berkoalisi dengan masyarakat karena secara nasional Kota Bung Hatta sedang tidak baik-baik saja.

Rismaidi selaku pengamat politik di Kota Bukittinggipun mendukung pernyataan dari ketiga narasumber mengenai Kota Bung Hatta Sedang Tidak Baik-baik Saja. (Ayu)

 

Editor : Surya Hadinata, SH

Share :

Baca Juga

Pemilu

TKD Bukittinggi Siap menangkan Prabowo – Gibran di Pilpres 2024

Daerah

Keberadaan Bundo Kanduang di Partai Millenial

Daerah

Klarifikasi KPU Pasaman : Ini Tidak Ada Unsur Kesengajaan

Politik

Merasa Gagal Memimpin Partai, Rismaidi Nyatakan Mundur dari Kader PPP

Politik

Bapaslon Perseorangan Nofil-Frisdoreja dinyatakan Lolos daftar Pilkada 2024 Bukittinggi

Daerah

AWR – Martias Wanto Matangkan Strategi Rebut Kemenangan

Pemilu

Partai PSI DPD Bukittinggi dapat Kunjungan dari Mahasiswa Unand dalam Rangka Penelitian Partai Politik

Pemilu

PKS dan Gerindra Sepakat Usung Mahyeldi – Vasco Maju di Pilkada Sumbar 2024