Home / Daerah

Selasa, 19 Juli 2022 - 15:13 WIB

AKBP Wahyuni Sri Lestari, S.I.K Komandoi Kepolisian Resor di Kota Kelahiran Polwan

AKBP Wahyuni Sri Lestari, SIK Ukir Sejarah, Menjadi Polwan Pertama Jabat Kapolres Bukittinggi

BUKITTINGGI,  LENTERARAKYAT.ID — Setelah menjalani kegiatan serah terima jabatan (Sertijab) di Mapolda Sumbar , Selasa, 19/07/2022 yang di pimpin Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa P, S.H., S.I.K.,M.H.,

Tongkat komando Kapolres Bukittinggi resmi di serah terimakan dari AKBP Dody Prawiranegara, S.H, S I.K, M.H kepada AKBP Wahyuni Sri Lestari, S I.K.

Menjabat sebagai Kapolres di Kota Bukittinggi, menjadikan AKBP Wahyuni Sri Lestari, S.I.K, sebagai Polwan (Polisi Wanita) pertama yang menjabat sebagai Kapolres Bukittinggi.

Semenjak Kapolres Bukittinggi/Kapolres Agam pertama yang dijabat Letkol. Pol. MY. Pinem di tahun 1971, AKBP Wahyuni Sri Lestari, S.I.K, adalah Kapolres ke 31 yang menjabat di Polres Bukittinggi.

Baca juga  Diduga lakukan pelanggaran, BAWASLU MA Surati KASN

Selain menjadi Kapolres Bukittinggi pertama yang dijabat seorang Polisi Wanita (Polwan), AKBP Wahyuni Sri Lestari, S.I.K, juga menjadi Polwan Pertama yang memegang Komando Kepolisian Resor di Kota kelahiran Polwan (Polisi Wanita) Republik Indonesia.

Dikutip dari situs resmi museumpolri.org tentang sejarah Polisi Wanita (Polwan)

Pada awal tahun 1948, terdapat kesulitan-kesulitan pada pemeriksaan korban, tersangka ataupun saksi wanita terutama pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus.

Hal tersebut mengakibatkan polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik.

Organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi berinisiatif mengajukan usulan kepada pemerintah agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian untuk menangani masalah tersebut.

Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi.

Baca juga  Pemko Padang Panjang Himbau Para Perantau Tahan Diri Tidak Mudik

Pada tanggal 1 September 1948 secara resmi disertakan 6 (enam) siswa wanita yaitu:

1. Mariana Saanin
2. Nelly Pauna
3. Rosmalina Loekman
4. Dahniar Sukotjo
5. Djasmainar
6. Rosnalia Taher

mulai mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama dengan 44 (empat puluh empat) siswa laki-laki di SPN Bukittinggi, sehingga sejak saat itu tanggal 1 September diperingati sebagai hari lahirnya polisi wanita (Polwan).

Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1948 meletus agresi militer Belanda ke II yang menyebabkan pendidikan inspektur polisi di Bukittinggi dihentikan dan ditutup.

Itulah kenapa Monumen Polisi Wanita berdiri megah di Kota Bukittinggi.(**)

Share :

Baca Juga

Daerah

Media Online Baru Lahir Dari Kota Bukittinggi

Daerah

Sodomi Anak Dibawah Umur, Penggiat Hobi Berburu Babi Dilaporkan Ke Polisi

Covid-19

Demi Mempermudah Penanganan Covid-19, RSUD Lubuk Sikaping Terima Bantuan Alat Medis

Covid-19

Dinkes Agam Keluhkan Kekurangan Stok Vaksin Untuk Masyarakat

Daerah

PWI Bukittinggi Sukses Gelar Pelatihan Jurnalistik

Daerah

Sumbar Siapkan PLH Usai Jabatan PJ Bupati Mentawai Habis

Daerah

BPN Agam Sukses Bagikan Sertifikat Tanah Masyarakat Melalui Program PTSL

Daerah

Pemkot Solok Raih Opini WTP Untuk Kelima Kalinya