SOLOK SELATAN, LENTERARAKYAT.ID – Nama instansi Polri kembali tercoreng akibat insiden penembakan oknum anggota Polri terhadap sesama polisi di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat pada Jumat dini hari (22/10).
Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh Kabag Opsnya sendiri yakni AKP Dadang Iskandar. Hal ini terjadi diduga akibat persoalan tambang ilegal.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono menyatakan bahwa peristiwa polisi tembak polisi ini terjadi pada pukul 00.15 WIB, bahkan korban sempat dibawah ke puskesmas. “Korban sempat dibawa ke puskesmas namun nyawanya tak tertolong,”jelasnya.
Pihak Kapolda menjelaskan, mulanya Sat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto mengamankan pelaku tambang galian C, ketika diperjalanan dirinya menerima telepon dari Kabag Ops AKP Dadang Iskandar menenai penengkapan pelaku tambang galian C tersebut.
Ketika sampai di Polres, tersangka langsung dibawa ke ruang Reskrim Polres Solok Selatan untuk dilakukan pemeriksaan, namun saat berada dalam ruangan personil mendengar bunyi tembakan dari luar.
Ketika diperiksa Kasat Reskrim AKP Ryanto telat terkapar dengan luka tembakan sebanyak dua kali dibagian pelipis sebelah kanan dan pipi kanan. Tembakan tersebut diduga dilakukan dengan jarak dekat yang membuatnya meninggal dunia.
Ditempat yang sama, personil yang mencek lokasi tersebut melihat mobil jenis Isuzu Dmax dengan nomor plat 3-46 yang dikendarai Kabag Ops AKP Dadang Iskandar meninggalkan TKP.
Diduga Kabag Ops tersebut melakukan tembakan menggunakan senjata api pendek jenis pistol HS : 260139, dimana pada saat terjadi penembakan hanya terdapat Kabag Ops dan Kasat Reskrim di TKP
Dugaan sementara insiden ini terjadi akibat AKP Dadang Iskandar tidak senang dengan penangkapan yang dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Solok Selatan Akp Ryanto. (Ayu)